Cara Menjadi Lebih Aktif dan Kreatif
1. Menerapkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan atau sering disebut PAKEM sudah sering Guru Pintar dengar. Kemudian PAKEM disempurnakan lagi menjadi PAIKEM yaitu pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Meskipun pembelajaran PAKEM dan PAIKEM dicetuskan bertahun-tahun lalu, model pembelajaran ini masih sangat relevan diterapkan pada saat ini.
Contoh model pembelajaran PAIKEM seperti diskusi, role playing, membuat proyek dan sebagainya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Student-centered (Berpusat pada siswa)
b. Joyfull learning (Belajar yang menyenangkan).
c. Competency-based learning (Belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu).
d. Mastery learning (Belajar secara tuntas).
e. Continuous learning (Belajar secara berkesinambungan).
2. Berikan pilihan cara menyelesaikan tugas.
Contoh pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang membebaskan siswa menuangkan ide dan gagasannya secara berbeda. Keseragaman sering disebutkan salah satu penghambat kreativitas siswa. Guru Pintar harus menanamkan pada siswa bahwa tampil beda itu tidak apa-apa selama tidak melanggar aturan-aturan yang ada.
Memberikan kebebasan siswa menyelesaikan tugas bukan berarti siswa dapat semaunya. Bahkan ada siswa yang malah bingung Ketika diberikan kebebasan. Untuk mengatasi hal ini, Guru Pintar dapat memberikan beberapa pilihan cara dalam mengerjakan tugasnya sehingga siswa dapat menyesuaikan dengan hobi, bakat, dan minatnya.
Misalnya Guru Pintar memberikan tugas presentasi. Guru Pintar dapat memberikan pilihan bagaimana siswa menyajikan presentasinya. Siswa boleh mempresentasikan dalam bentuk infografis, slides, gambar, video, dan lain sebagainya.
3. Berikan kegiatan pembelajaran non routine.
Sesuatu yang dikerjakan secara berulang-ulang dan terus menerus akan cepat membuat siswa bosan bahkan mematikan kreativitasnya. Siswa tak ubahnya seperti robot yang sudah diprogram sehingga tidak memiliki inisiatif apalagi inovasi.
Contoh pembelajaran aktif yang memberikan kegiatan non routine misalnya siswa berdiskusi. Diskusi dapat diatur sedemikian rupa sehingga semua siswa dapat berperan aktif, bertanya, mengemukakan pendapat, atau memberi tanggapan.
4. Ajak siswa berpikir kritis.
Metode pembelajaran aktif akan menstimulasi siswa untuk berpikir kritis. Berpikir kritis adalah salah satu keterampilan abad 21 yang wajib siswa kuasai. Dengan berpikir kritis siswa dapat melihat suatu permasalahan dari berbagai sisi dan memberikan penjelasan dengan memberikan bukti-bukti yang valid.
Cara membuat siswa berpikir kritis adalah dengan memberikan jenis pertanyaan yang tidak hanya dapat dijawab dengan sesuatu yang pasti (What). Selain hapalan, berikan porsi lebih banyak pada pertanyaan yang membuat siswa menggunakan nalarnya. Misalnya pertanyaan yang menanyakan bagaimana (how) dan mengapa (why).
5. Making mistakes is OK.
Banyak siswa yang tidak ingin membuat kesalahan karena takut dimarahi atau takut mendapat nilai jelek. Guru Pintar harus meyakinkan siswa bahwa membuat kesalahan saat belajar adalah hal biasa dan tidak apa-apa. Siswa justru dapat mengevaluasi dan belajar dari kesalahan yang dibuat sehingga kesalahan serupa tidak akan terjadi di masa yang akan datang.
Supaya siswa tidak takut membuat kesalahan, Guru Pintar dapat melakukan pola penilaian kombinasi, yaitu tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga proses pembelajarannya. Dengan demikian siswa merasa bahwa usahanya mendapatkan perhatian dan apresiasi dari gurunya. Siswa akan makin semangat belajar dan tidak akan sungkan bertanya jika mengalami permasalahan.
Created by Franc Manurung
0 Comments